Monday, December 13, 2010

Ini soal status

"Huff...............panas banget!!" , "Lagi pegel neh, pengen dipijit........" atau "Bos kenapa sih hari ini?"

petikan diatas cuman beberapa petikan STATUS atau Keadaan yang selalu terlihat saat aku mengakses situs jejaring sosial. Aku bukan orang yang tertalu interest membacanya; kecuali jika status yang dipasang adalah progress dalam applikasi Facebook.

Bagiku status-status itu hanya 20% benar, karena sekali lagi......tulisan itu tulisan di DUNIA MAYA, dunia dimana (bagiku) hanya sebuah refleksi belaka (semu).

Tapi entah mengapa, Facebook......yang diakses tidak kurang dari 500 juta orang didunia, membawa sebuah revolusi baru. Facebook is The Real World where is your real life become just reflection. Facebook adalah dunia nyata, dunia dimana dunia nyatamu hanya 20%. Apapun yang kau tulis, yang kau baca, yang kau lihat. Adalah benar adanya. Kau mungkin seorang Looser di Dunia ini, tapi tidak di Facebook

Aneh memang, tapi revolusi ini yang kemudian menggerus persepsiku. Memaksaku meyakini setiap detail kejadian, perasaan, bahkan mungkin bioritmik yang berlaku bagi setiap orang2 yang aku kenal (di Facebook) adalah benar adanya.

Dahulu masih Jaman - Friendster - orang masih tidak terlalu yakin akan apa yang di-post. Tapi mengapa jaman sekarang (Facebook), segalanya menjadi absolut?

layaknya sebuah meja persidangan, aku hanya punya jawaban benar - ya - setuju. Tanpa sebuah penyangkalan, meski bukti-bukti yang aku utarakan bertentangan dengan penilaian itu. Dan mereka...ada di seberang sana

22 Juni 2010, Account Facebook-ku aku post : THIS ACCOUNT has been SUSPENDED. Apa yang terjadi? semua Online Friend List bertanya : Ini siapa??? banyak sekali yang bertanya. Bahkan "teman" yang sudah lama sekali tidak bertemu bertanya : Lha aku ngomong karo sopo????

begitu berpengaruhnya posting2 di jejaring sosial (facebook), sehingga membutakan realitas yang sebenarnya terjadi.

Tanpa aku sadari, sampai-sampai "Marital Status" pun jadi semacam judgement, semacam pengakuan yang sah, meski secara yuridis sangat-sangat disangkal. Facebook, bagiku hanya sebuah playground.




Tulisan saya mungkin tidak anda per HATI kan, tapi saya tulis sepenuh HATI

No comments:

Post a Comment